William Harvey – Penemu Sirkulasi Darah dan Pelopor Fisiologi Modern
Dalam sejarah ilmu kedokteran, hanya sedikit tokoh yang memiliki pengaruh sebesar William Harvey. Ia adalah dokter dan ilmuwan Inggris yang pertama kali menjelaskan secara ilmiah sistem peredaran darah manusia, menunjukkan bahwa jantung berfungsi sebagai pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Penemuan ini mengubah cara dunia memahami tubuh manusia dan menjadi tonggak lahirnya fisiologi modern. Sebelum Harvey, pemahaman medis didasarkan pada teori kuno yang keliru — dan berkat penelitiannya, ilmu kedokteran mulai berpindah dari spekulasi menuju pengamatan ilmiah dan eksperimental.
Biografi Singkat
- Nama lengkap: William Harvey
- Tanggal lahir: 1 April 1578
- Tempat lahir: Folkestone, Kent, Inggris
- Wafat: 3 Juni 1657
- Kebangsaan: Inggris
- Profesi: Dokter, ilmuwan, dan peneliti fisiologi
William Harvey lahir di keluarga makmur yang berpendidikan. Ayahnya, Thomas Harvey, adalah seorang pedagang sukses di London. Harvey menempuh pendidikan awal di King’s School, Canterbury, kemudian melanjutkan ke Gonville and Caius College, Cambridge, di mana ia mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Pada tahun 1599, ia melanjutkan studinya ke Universitas Padua, Italia, salah satu pusat kedokteran paling maju pada masa itu. Di sanalah Harvey belajar langsung dari Hieronymus Fabricius, ahli anatomi terkenal yang pertama kali menemukan keberadaan katup pada pembuluh darah — penemuan yang kelak menjadi dasar bagi penelitian Harvey sendiri.
Karier Awal dan Kedokteran
Setelah memperoleh gelar doktor kedokteran pada 1602, Harvey kembali ke Inggris dan menjadi anggota Royal College of Physicians pada 1607.
Ia kemudian diangkat sebagai dokter di Rumah Sakit St. Bartholomew’s, London, serta menjadi dokter pribadi Raja James I dan Raja Charles I.
Meskipun bekerja sebagai dokter kerajaan, Harvey tetap aktif dalam penelitian ilmiah, dengan fokus utama pada fungsi jantung dan peredaran darah.
Teori Kedokteran Sebelum Harvey
Sebelum penemuan Harvey, dunia kedokteran masih mengikuti teori Galen, seorang dokter Romawi abad ke-2.
Galen mengajarkan bahwa:
- Darah diproduksi di hati,
- Mengalir ke seluruh tubuh dan diserap oleh jaringan,
- Tidak kembali ke jantung,
- Jantung berfungsi sebagai sumber panas dan vitalitas, bukan sebagai pompa.
Teori ini bertahan lebih dari 1.400 tahun tanpa pembuktian ilmiah yang kuat.
Penemuan Besar: Sistem Peredaran Darah
William Harvey mulai mempertanyakan teori Galen ketika melakukan diseksi hewan dan pengamatan langsung pada jantung yang masih berdetak.
Ia menemukan bahwa jantung berkontraksi secara ritmis dan mendorong darah keluar ke pembuluh arteri, lalu darah kembali melalui pembuluh vena — membentuk sirkulasi tertutup yang berulang terus-menerus.
Eksperimen dan Pembuktian
Harvey melakukan serangkaian eksperimen cermat:
- Ia mengikat lengan seseorang dengan tali, lalu mengamati pembengkakan vena di bawah kulit.
→ Hal ini menunjukkan bahwa darah mengalir satu arah melalui pembuluh vena. - Ia menghitung volume darah yang dipompa jantung setiap menit dan menyimpulkan bahwa jumlahnya terlalu besar untuk dianggap hilang atau diserap oleh tubuh.
- Ia menyimpulkan bahwa darah beredar kembali ke jantung melalui sistem tertutup, bukan diproduksi terus-menerus.
Temuannya kemudian dipublikasikan dalam karya monumental berjudul:
“Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus”
(An Anatomical Exercise on the Motion of the Heart and Blood in Animals)
diterbitkan pada tahun 1628 di Frankfurt.
Isi dan Makna Karya De Motu Cordis
Dalam buku tersebut, Harvey menjelaskan:
- Fungsi jantung sebagai pompa utama yang mendorong darah ke seluruh tubuh.
- Arteri membawa darah keluar dari jantung, dan vena membawa darah kembali ke jantung.
- Darah tidak hilang, melainkan berputar dalam sistem tertutup.
- Proses ini bersifat mekanis dan teratur, bukan mistis seperti yang diajarkan teori kuno.
Meskipun ia belum menemukan kapiler (pembuluh penghubung arteri dan vena), teorinya akhirnya terbukti benar ketika Marcello Malpighi menemukan kapiler melalui mikroskop beberapa dekade kemudian (1661).
Tantangan dan Kontroversi
Penemuan Harvey awalnya ditolak oleh banyak dokter dan ilmuwan.
Banyak yang menganggap gagasannya bertentangan dengan ajaran klasik Galen yang sudah dianggap “kebenaran mutlak.”
Akibatnya, reputasinya sempat menurun — bahkan beberapa pasien menolak untuk dirawat olehnya karena menganggap teorinya “gila.”
Namun, seiring waktu, bukti empiris yang kuat membuat banyak ilmuwan mulai menerima temuannya.
Kontribusi Lain
Selain penelitian tentang peredaran darah, Harvey juga menulis karya penting lain:
- “Exercitationes de Generatione Animalium” (1651),
yang membahas proses perkembangan embrio dan reproduksi hewan, menandai awal studi embriologi modern.
Ia juga dikenal sebagai salah satu ilmuwan pertama yang menekankan pentingnya eksperimen dan observasi langsung dalam ilmu kedokteran, bukan hanya teori.
Akhir Hayat
William Harvey menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dengan tenang di rumah keluarganya di Roehampton, London, dan kemudian di Hempstead. Ia wafat pada 3 Juni 1657 dalam usia 79 tahun akibat stroke.
Ia dimakamkan di Hempstead, Essex, dan sampai kini dikenang sebagai bapak fisiologi modern.
Warisan dan Pengaruh
Penemuan Harvey tentang peredaran darah menjadi revolusi dalam sejarah kedokteran.
Beberapa warisan ilmiahnya antara lain:
- Mengakhiri dominasi teori Galen setelah 14 abad.
- Menjadi landasan fisiologi dan kardiologi modern.
- Memperkenalkan metode eksperimen ilmiah dalam penelitian biologi.
- Mendorong kemajuan dalam pengobatan, bedah, dan anatomi klinis.
Karyanya menjadi inspirasi bagi banyak ilmuwan besar sesudahnya, termasuk Robert Boyle, Marcello Malpighi, dan Sir Isaac Newton.
Fakta Menarik
- Harvey dikenal sangat tekun: ia sering membedah hewan hidup untuk mempelajari gerakan jantung secara langsung.
- Ia adalah dokter pribadi Raja Charles I, dan tetap setia mendampinginya selama perang saudara Inggris.
- Ia menolak spekulasi filosofis, dan terkenal dengan prinsipnya: “Saya tidak mempercayai kata-kata, saya mempercayai apa yang dapat saya lihat dan buktikan.”
- Hingga kini, nama William Harvey diabadikan dalam banyak lembaga medis dan penghargaan ilmiah di seluruh dunia, seperti William Harvey Research Institute (London).
Kesimpulan
William Harvey adalah sosok revolusioner yang mengubah wajah ilmu kedokteran. Dengan keberanian dan ketekunan, ia menantang kepercayaan ilmiah yang telah mapan selama berabad-abad dan menggantinya dengan pengetahuan berdasarkan bukti ilmiah dan eksperimen.
Penemuannya tentang peredaran darah dan fungsi jantung tidak hanya menjelaskan salah satu rahasia tubuh manusia, tetapi juga menandai lahirnya metode ilmiah dalam biologi dan kedokteran modern.
Ia tidak sekadar menemukan cara kerja jantung — ia menunjukkan kepada dunia bagaimana sains seharusnya bekerja: melalui pengamatan, bukti, dan akal sehat.

