Robert Hooke: Penemu Istilah “Sel” dalam Biologi dan Ilmuwan Serba Bisa Abad ke-17
Dalam sejarah sains, nama Robert Hooke sering terlupakan di balik bayang-bayang Isaac Newton atau Galileo Galilei—padahal ia adalah salah satu ilmuwan paling serba bisa dan inovatif pada masa Revolusi Ilmiah. Ia bukan hanya penemu istilah “sel” dalam biologi, tetapi juga seorang fisikawan, arsitek, ahli astronomi, dan perancang instrumen ilmiah yang berkontribusi besar dalam berbagai bidang.
Melalui mikroskop buatannya sendiri, Hooke membuka jendela ke dunia yang tak terlihat—dunia mikroskopis—dan menunjukkan bahwa kehidupan tersusun dari unit-unit kecil yang ia sebut “cells” (sel). Selain itu, ia merumuskan Hukum Hooke dalam elastisitas, berperan dalam pembangunan kembali London setelah Kebakaran Besar 1666, serta menjadi salah satu pendiri Royal Society, lembaga ilmiah paling bergengsi di dunia.
Artikel ini mengupas kehidupan, penemuan, kontribusi multidisiplin, serta warisan abadi Robert Hooke—ilmuwan yang terlalu sering dilupakan, namun gagasannya mengakar dalam fondasi sains modern.
Profil Singkat: Anak Pendeta yang Menjadi Ilmuwan
Robert Hooke lahir pada 18 Juli 1635 di Freshwater, Isle of Wight, Inggris. Ayahnya, John Hooke, adalah seorang pendeta Anglikan yang meninggal ketika Robert masih remaja. Karena kondisi kesehatan yang lemah sejak kecil—ia menderita cacat punggung dan sering sakit—Robert tidak mengikuti pendidikan formal seperti anak seusianya.
Namun, bakatnya dalam menggambar dan mekanik sangat menonjol. Ia belajar sendiri matematika dan mekanika, lalu dikirim ke London untuk belajar di bawah Sir Peter Lely, pelukis istana. Kemudian, ia masuk Christ Church, Oxford, di mana ia bertemu tokoh-tokoh penting seperti Robert Boyle—dengan siapa ia bekerja sebagai asisten laboratorium.
Di Oxford, Hooke menunjukkan keahliannya dalam merancang dan membangun alat eksperimen, termasuk pompa vakum yang digunakan Boyle dalam hukum gasnya (Hukum Boyle).
Penemuan Istilah “Sel” dalam Biologi
Puncak kontribusi Hooke dalam biologi terjadi pada 1665, ketika ia menerbitkan karya monumental: Micrographia—buku pertama yang memperlihatkan dunia mikroskopis kepada publik umum.
Dengan mikroskop komposit yang ia perbaiki sendiri (dilengkapi lensa ganda dan pencahayaan cermin), Hooke mengamati berbagai objek: serangga, kristal garam, bulu burung, dan iris tipis gabus (cork) dari pohon ek.
Di bawah mikroskop, gabus tampak seperti ruangan-ruangan kecil berdinding tebal, mirip sel-sel biara tempat para biarawan tinggal. Ia menulis:
“Saya mengamati bahwa struktur ini terdiri dari pori-pori, atau sel-sel (cells), yang sangat kecil… Saya kira ini adalah pori-pori pertama yang pernah dilihat manusia.”
Meski Hooke sebenarnya mengamati dinding sel mati (tanpa isi sel hidup), istilah “sel” yang ia ciptakan tetap digunakan hingga kini sebagai unit dasar kehidupan.
Micrographia menjadi bestseller—dibaca oleh ilmuwan, seniman, bahkan Raja Charles II. Buku ini tidak hanya menginspirasi generasi ilmuwan selanjutnya seperti Antonie van Leeuwenhoek (penemu mikroba), tetapi juga membuktikan bahwa pengamatan langsung melalui instrumen ilmiah bisa mengungkap realitas baru.
Kontribusi Lain dalam Sains dan Teknologi
1. Hukum Hooke (1678)
Dalam fisika, Hooke merumuskan prinsip dasar elastisitas:
“Ut tensio, sic vis” — “Seperti regangan, demikian pula gaya.”
Artinya: gaya yang diperlukan untuk meregangkan atau menekan pegas sebanding dengan perubahan panjangnya.
Rumus: F = –kx
Hukum ini menjadi dasar dalam rekayasa, arsitektur, dan desain material hingga kini.
2. Astronomi dan Observasi Planet
Hooke membuat teleskop reflektor sendiri dan mengamati:
- Bintik Matahari
- Permukaan Bulan (menggambar reliefnya)
- Bintik Merah Raksasa di Jupiter
- Rotasi Mars—ia bahkan mengusulkan sistem pengamatan untuk mengukur jarak Bumi-Mars.
Ia juga mendukung teori gravitasi universal, dan sempat berselisih dengan Newton tentang prioritas ide tersebut.
3. Arsitektur dan Rekonstruksi London
Setelah Kebakaran Besar London (1666) yang menghancurkan 13.000 rumah, Hooke ditunjuk sebagai inspektur bangunan kota bersama Sir Christopher Wren. Ia ikut merancang:
- Lebih dari 30 gereja
- Royal Observatory di Greenwich
- Rumah sakit, pasar, dan bangunan publik
Banyak bangunan yang dirancangnya masih berdiri hingga kini.
4. Penemu dan Perancang Alat
Hooke menciptakan atau memperbaiki:
- Barometer
- Higrometer (pengukur kelembapan)
- Anemometer (pengukur kecepatan angin)
- Jam tangan pegas spiral (untuk navigasi laut)
Ia juga mengusulkan penggunaan gas alam sebagai sumber energi—ide yang baru direalisasikan dua abad kemudian.
Konflik dengan Isaac Newton dan Pengaburan Nama
Salah satu alasan Hooke kurang dikenang adalah perseteruannya sengit dengan Isaac Newton. Hooke mengklaim bahwa ia telah mengusulkan ide gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sebelum Newton menerbitkan Principia (1687).
Newton, yang dikenal pendendam, setelah menjadi Presiden Royal Society pada 1703, menghapus potret Hooke dari gedung Royal Society dan meminimalkan kontribusinya dalam catatan sejarah. Akibatnya, selama berabad-abad, Hooke dianggap sebagai “ilmuwan pendukung”, bukan tokoh utama.
Baru pada abad ke-20, sejarawan sains mulai mengembalikan reputasinya sebagai ilmuwan independen dan visioner.
Kepribadian dan Warisan
Hooke dikenal sebagai pribadi yang ambisius, perfeksionis, dan mudah tersinggung—sifat yang membuatnya sering terlibat sengketa prioritas penemuan. Namun, ia juga seorang pengamat ulung, eksperimenter berbakat, dan pemikir interdisipliner—ciri khas ilmuwan Renaissance sejati.
Sayangnya, tidak ada potret asli Hooke yang tersisa, dan catatan pribadinya sebagian besar hilang—menjadikannya “ilmuwan tanpa wajah” dalam sejarah.
Namun, warisannya tetap hidup:
- Istilah “sel” dalam biologi
- Hukum Hooke dalam fisika dan teknik
- Konsep mikroskopi ilmiah
- Desain arsitektur London modern
Penutup
Robert Hooke adalah bukti bahwa sains bukan hanya tentang teori besar, tetapi juga tentang mata yang melihat, tangan yang merancang, dan pikiran yang menghubungkan disiplin. Ia menjembatani dunia makro dan mikro, seni dan sains, teori dan praktik.
Meski namanya sempat dikubur oleh rivalitas dan waktu, dunia modern tidak bisa mengabaikan jejaknya. Setiap kali seorang siswa melihat preparat di bawah mikroskop, seorang insinyur menghitung elastisitas material, atau seorang arsitek merancang bangunan tahan gempa—mereka semua menggunakan warisan Robert Hooke.
“Ilmu pengetahuan tidak dibangun dalam sehari, tetapi oleh banyak tangan—dan Hooke adalah salah satu tangan paling cekatan di zamannya.”
Hari ini, kita mengenangnya bukan hanya sebagai penemu istilah “sel”, tetapi sebagai arsitek dunia yang tak terlihat—yang membuka mata umat manusia pada keindahan dan keteraturan alam, dari butiran debu hingga bintang di langit.

