Heinrich Göbel: Penemu Awal Lampu Pijar yang Terlupakan
Heinrich Göbel (kadang ditulis Henry Goebel) adalah seorang penemu asal Jerman yang hidup pada abad ke-19 dan dikenal karena klaimnya sebagai pembuat lampu pijar pertama di dunia, jauh sebelum Thomas Alva Edison mematenkan desain lampunya pada tahun 1879.
Walau sejarah resmi lebih banyak mengakui Edison, kisah Göbel tetap menarik karena memunculkan perdebatan panjang tentang siapa sebenarnya penemu sejati lampu pijar.
Kehidupan Awal
Heinrich Göbel lahir pada 20 April 1818 di Springe, sebuah kota kecil di Kerajaan Hannover (kini bagian dari Jerman).
Ayahnya, Friedrich Christian Göbel, adalah seorang pembuat pelana, sementara ibunya bernama Marie Eleonore née Hüper.
Sejak muda, Göbel menunjukkan minat besar terhadap mekanika, optik, dan kelistrikan, meski ia tidak menempuh pendidikan formal tinggi dalam bidang teknik. Ia sempat menjadi pembuat instrumen ilmiah dan optik (seperti mikroskop dan teleskop), profesi yang kelak membentuk keterampilannya dalam merakit perangkat listrik yang rumit.
Hijrah ke Amerika Serikat
Pada tahun 1848, Heinrich Göbel beremigrasi ke Amerika Serikat bersama istrinya, Sophie Lübke, dan menetap di New York City. Di sana, ia membuka toko reparasi jam dan instrumen optik di Monroe Street.
Ia dikenal di kalangan komunitas ilmiah dan teknisi lokal karena keterampilannya memperbaiki alat-alat optik dan eksperimental.
Selama di New York inilah Göbel mulai melakukan eksperimen dengan listrik dan cahaya, mencoba membuat sumber penerangan yang efisien dengan menggunakan filamen karbon di dalam bola kaca hampa udara — cikal bakal lampu pijar modern.
Eksperimen Lampu Pijar
Menurut beberapa laporan dan kesaksian di kemudian hari, sekitar tahun 1854, Göbel mengklaim telah berhasil membuat lampu pijar yang berfungsi baik.
Ia menggunakan:
- Filamen karbon yang dibuat dari bambu, serat katun, atau bulu halus,
- Bola kaca vakum yang ia buat sendiri menggunakan pompa vakum sederhana,
- Arus listrik dari baterai untuk menyalakan filamen.
Lampu buatan Göbel dikatakan mampu menyala cukup terang dan bertahan lama, meski hanya digunakan untuk penerangan di tokonya. Ia tidak mengajukan paten atas temuannya — mungkin karena keterbatasan dana, kurangnya pemahaman hukum paten, atau karena tidak menyadari nilai komersial temuannya.
Kontroversi dengan Thomas Edison
Nama Heinrich Göbel mulai dikenal publik secara luas setelah tahun 1893, ketika ia terlibat dalam sengketa hukum antara perusahaan Edison Electric Light Company dan sejumlah pesaing yang dituduh melanggar paten Edison atas lampu pijar (didaftarkan tahun 1879).
Dalam persidangan tersebut, pihak yang menentang Edison mengajukan “Goebel Defense” — argumen bahwa lampu pijar telah ditemukan oleh Göbel jauh sebelum Edison, sehingga paten Edison tidak sah.
Beberapa saksi yang mengenal Göbel mengklaim bahwa mereka pernah melihat lampu ciptaannya berfungsi di tahun 1850-an.
Namun, setelah penyelidikan mendalam, pengadilan tidak menemukan bukti fisik atau dokumentasi kuat yang membuktikan klaim tersebut. Beberapa bukti yang diajukan, seperti lampu-lampu yang disebut buatan Göbel, diduga dibuat setelah Edison mematenkan lampunya, bukan sebelumnya.
Akhirnya, pengadilan menolak “Goebel Defense”, dan paten Edison tetap diakui secara sah.
Namun demikian, perdebatan mengenai apakah Göbel benar-benar membuat lampu pijar sebelum Edison masih menjadi topik menarik dalam sejarah teknologi.
Tahun-Tahun Terakhir
Heinrich Göbel meninggal pada 4 Desember 1893 di New York, hanya beberapa bulan setelah kasus hukumnya selesai. Ia meninggalkan beberapa anak dan cucu, namun tidak pernah meraih pengakuan luas selama hidupnya.
Setelah kematiannya, beberapa jurnalis dan peneliti di Jerman menulis artikel yang mencoba merehabilitasi reputasi Göbel, menggambarkannya sebagai “penemu sejati lampu pijar yang terlupakan”.
Meski begitu, sebagian besar sejarawan teknologi modern berpendapat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menegaskan klaim tersebut.
Analisis Sejarah
Secara teknis, ide tentang lampu pijar telah muncul sejak akhir abad ke-18.
Beberapa peneliti sebelum Göbel dan Edison juga telah membuat eksperimen serupa, di antaranya:
- Humphry Davy (1802): membuat lampu pijar sederhana menggunakan kawat platinum.
- Warren de la Rue (1840): menggunakan filamen platinum dalam tabung vakum.
- Joseph Swan (1878): di Inggris, mematenkan lampu pijar dengan filamen karbon — hampir bersamaan dengan Edison.
Maka, walaupun Göbel mungkin benar-benar membuat versi awal lampu pijar, sulit untuk memastikan bahwa ia adalah penemu pertama secara resmi, karena tidak ada dokumentasi, prototipe, atau paten yang sah sebelum tahun 1879.
Warisan dan Pengakuan
Meskipun kontroversial, nama Heinrich Göbel tetap dikenang terutama di Jerman.
- Di kota kelahirannya, Springe, terdapat monumen dan museum kecil yang didedikasikan untuk mengenangnya.
- Sekolah dan jalan di beberapa kota Jerman juga dinamai “Heinrich-Göbel-Schule” dan “Heinrich-Göbel-Straße”.
- Setiap tahun, masyarakat Springe mengadakan “Goebel-Tage” (Hari Göbel) untuk memperingati warisannya sebagai penemu dan pionir listrik.
Bagi sebagian orang, kisah Göbel adalah contoh klasik dari “penemu yang mendahului zamannya namun terlupakan oleh sejarah.”
Kesimpulan
Heinrich Göbel adalah tokoh menarik dalam sejarah teknologi pencahayaan.
Meskipun klaimnya sebagai penemu lampu pijar pertama masih diragukan, tidak dapat disangkal bahwa ia adalah penemu berbakat dan eksperimentalis yang berperan dalam perkembangan teknologi listrik abad ke-19.
Kisahnya menjadi pelajaran penting bahwa dalam sejarah sains, penemuan besar sering kali lahir secara paralel, dan pengakuan tidak selalu berpihak pada orang yang pertama kali menemukan, melainkan pada mereka yang berhasil mempatenkan, mengembangkan, dan memasarkan penemuan tersebut.

