24, Okt 2025
Dampak Ekspor Furniture Custom terhadap Perekonomian Lokal dan Nasional 2025

Di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan tekanan global akibat ketidakpastian geopolitik, Indonesia terus mencari sektor-sektor yang mampu menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi—baik di tingkat nasional maupun lokal. Salah satu sektor yang menunjukkan kinerja gemilang pada tahun 2025 adalah ekspor furniture custom.

Berbeda dengan mebel massal, furniture custom menawarkan nilai tambah tinggi melalui desain eksklusif, personalisasi, dan kualitas kerajinan tangan. Produk ini tidak hanya diminati di pasar internasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas dan mendalam—mulai dari penguatan UMKM di desa-desa pengrajin hingga kontribusi signifikan terhadap devisa negara.

Artikel ini mengupas secara komprehensif bagaimana ekspor furniture custom pada tahun 2025 telah menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional.


1. Ekspor Furniture Custom: Tren dan Pertumbuhan 2025

Menurut data Kementerian Perdagangan RI (2025), nilai ekspor furniture Indonesia pada semester I tahun 2025 mencapai USD 2,4 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 13,5%. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% berasal dari segmen custom furniture—naik signifikan dibanding 28% pada tahun 2023.

Pasar utama ekspor meliputi:

  • Amerika Serikat (32%)
  • Uni Eropa (27%)
  • Jepang dan Korea Selatan (18%)
  • Timur Tengah dan Australia (23%)

Permintaan tinggi berasal dari konsumen yang menghargai keunikan, keberlanjutan, dan nilai seni dalam produk furnitur—kompetensi inti yang dimiliki pengrajin Indonesia.


2. Dampak terhadap Perekonomian Lokal

a. Pemberdayaan Sentra Kerajinan

Kota-kota seperti Jepara (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat), Bali, dan Sukoharjo telah lama dikenal sebagai pusat industri mebel. Namun, pada 2025, dampak ekspor furniture custom menyebar lebih luas—menjangkau desa-desa di sekitar sentra utama.

Contohnya, di Kabupaten Jepara, lebih dari 12.000 unit usaha—mulai dari pengrajin individu hingga bengkel kecil—terlibat dalam rantai pasok ekspor. Pendapatan rata-rata pengrajin naik hingga 35% dibanding tahun 2022, berkat permintaan custom dari luar negeri yang membayar premium untuk desain orisinal.

b. Penyerapan Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Perempuan

Sektor ini menyerap tenaga kerja lintas usia dan gender. Di banyak daerah, perempuan terlibat dalam finishing, ukiran halus, dan manajemen pesanan digital. Program pelatihan berbasis ekspor yang digagas pemerintah daerah dan NGO telah melibatkan lebih dari 250.000 perempuan di sektor ini pada 2025.

c. Stimulasi Ekonomi Daerah

Ekspor furniture custom juga mendorong tumbuhnya sektor pendukung: logistik lokal, pengemasan, desain digital, hingga jasa pemasaran daring. Di Jepara, misalnya, UMKM logistik berbasis desa kini mampu menangani pengiriman internasional berkat kolaborasi dengan platform ekspor seperti Indonesia Export Marketplace (IEM).


3. Dampak terhadap Perekonomian Nasional

a. Peningkatan Devisa dan Neraca Perdagangan

Furniture custom memiliki nilai ekspor per unit yang jauh lebih tinggi dibanding mebel konvensional. Rata-rata nilai ekspor per kontainer furniture custom mencapai USD 45.000–70.000, dibanding USD 20.000–30.000 untuk mebel standar.

Kontribusi sektor ini terhadap devisa negara pada 2025 diperkirakan mencapai USD 960 juta, atau sekitar 0,8% dari total ekspor non-migas—angka yang signifikan untuk sektor berbasis UMKM.

b. Diversifikasi Ekonomi dan Pengurangan Ketergantungan pada Komoditas

Indonesia selama ini dikenal sebagai pengekspor komoditas mentah (minyak, batubara, CPO). Ekspor furniture custom menandai pergeseran menuju ekonomi berbasis nilai tambah dan kreativitas—sejalan dengan visi Ekonomi Berbasis Pengetahuan dan Kreativitas yang dicanangkan pemerintah.

c. Penguatan Brand Indonesia di Pasar Global

Produk furniture custom Indonesia kini dikenal sebagai simbol craftsmanship, keberlanjutan, dan estetika Nusantara. Kolaborasi antara desainer muda Indonesia dengan merek internasional (seperti IKEA dan West Elm) semakin memperkuat citra “Made in Indonesia” sebagai label premium.


4. Tantangan yang Masih Dihadapi

Meski dampaknya positif, sektor ini masih menghadapi sejumlah hambatan:

  • Keterbatasan akses ke pembiayaan ekspor bagi UMKM skala kecil.
  • Kompleksitas regulasi sertifikasi kayu legal (SVLK) dan kepatuhan terhadap regulasi luar negeri seperti EUDR (EU Deforestation Regulation).
  • Kurangnya integrasi digital dalam rantai pasok, terutama di daerah terpencil.
  • Persaingan ketat dari Vietnam dan Meksiko yang juga mengembangkan furniture custom berbasis desain lokal.

5. Rekomendasi Strategis untuk Masa Depan

Untuk memaksimalkan dampak ekspor furniture custom terhadap perekonomian, diperlukan langkah strategis:

Perluasan Program Pendanaan Ekspor: Perkuat peran LPEI (Indonesia Eximbank) dan LPDB-KUMKM dalam memberikan pinjaman lunak berbasis ekspor.
Digitalisasi UMKM Mebel: Bangun platform terintegrasi untuk desain, produksi, logistik, dan pembayaran internasional.
Penguatan Sertifikasi dan Pelatihan: Tingkatkan kapasitas UMKM dalam memenuhi standar global melalui pelatihan SVLK, EUDR, dan desain berkelanjutan.
Pembentukan “Furniture Custom Cluster”: Kembangkan kawasan industri terpadu di Jepara, Bali, dan Kalimantan Timur yang menggabungkan produksi, pelatihan, dan showcase internasional.
Promosi Diplomasi Ekonomi: Libatkan KBRI dan ITPC dalam mempromosikan furniture custom Indonesia di pameran desain global.


Penutup

Ekspor furniture custom pada tahun 2025 bukan hanya soal menjual kursi atau meja ke luar negeri—ia adalah cerminan dari kekuatan ekonomi berbasis budaya, kreativitas, dan keberlanjutan. Dampaknya terasa nyata: dari peningkatan pendapatan keluarga pengrajin di Jepara hingga kontribusi terhadap stabilitas neraca perdagangan nasional.

Dengan dukungan kebijakan yang inklusif, investasi dalam inovasi, dan penguatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas lokal, sektor ini berpotensi menjadi salah satu pilar utama ekonomi Indonesia di era pasca-komoditas.

Seperti ukiran yang dibentuk dengan sabar dan presisi, ekspor furniture custom sedang mengukir masa depan ekonomi Indonesia—satu desain unik pada satu waktu.

Tinggalkan Balasan