10, Nov 2025
David Bushnell: Bapak Perang Bawah Air dan Sang Pelopor Submarin Pertama di Dunia

Di tengah gemuruh Perang Revolusi Amerika (1775–1783), ketika pasukan kolonial melawan kekuatan Angkatan Laut Inggris yang dominan, muncul seorang insinyur dan mahasiswa Yale yang membawa gagasan radikal: menyerang kapal musuh dari bawah permukaan laut. Dialah David Bushnell, penemu submarin pertama yang berfungsi dalam sejarah militer duniaTurtle.

Dengan kreativitas luar biasa, tekad baja, dan pemahaman mendalam tentang ilmu alam, Bushnell tidak hanya menciptakan mesin revolusioner, tetapi juga meletakkan dasar bagi seluruh teknologi perang bawah air modern—dari kapal selam nuklir hingga kendaraan otonom bawah laut. Ia adalah bapak perang bawah air, meskipun namanya jarang disebut di luar buku sejarah teknologi.


Masa Muda dan Pendidikan

David Bushnell lahir pada tanggal 26 Agustus 1740 di Lyme, Connecticut, sebagai putra petani. Meskipun pendidikannya terbatas secara formal, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika, fisika, dan mekanika. Pada usia 30 tahun, ia diterima di Yale College (kini Yale University), di mana ia menjadi salah satu mahasiswa tertua di kelasnya.

Selama kuliah, Bushnell menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk merancang dan membangun sebuah mesin rahasia di laboratorium kecilnya—sebuah kapsul kayu yang bisa menyelam dan bergerak di bawah air. Proyek ini digagas karena kekhawatirannya terhadap dominasi Angkatan Laut Inggris, yang menguasai pelabuhan-pelabuhan utama Koloni Amerika.

Bushnell percaya bahwa untuk mengalahkan armada Inggris, dibutuhkan taktik tak konvensional—dan senjata yang bisa menyerang tanpa terlihat.


Kelahiran Turtle: Submarin Pertama dalam Sejarah

Pada tahun 1775, Bushnell berhasil menyelesaikan “American Turtle” (The Turtle), yang dianggap sebagai kapal selam operasional pertama di dunia.

Desain dan Teknologi Canggih untuk Masanya

Turtle adalah kendaraan bawah air berbentuk seperti kura-kura raksasa (dari situlah namanya), terbuat dari kayu ek yang dilapisi tembaga, dengan tinggi sekitar 1,8 meter dan diameter 0,9 meter. Hanya cukup untuk satu orang awak.

Fitur-fitur inovatif:

  • Sistem penyelaman dan pengapungan: menggunakan tangki air yang bisa diisi atau dikosongkan untuk mengatur daya apung.
  • Propulsi manual: dua pedal untuk maju-mundur dan dua roda tangan untuk naik-turun.
  • Navigasi: dilengkapi kompas mini dan barometer sederhana untuk menentukan kedalaman.
  • Senjata: bom waktu (mine) yang bisa dilekatkan ke lambung kapal musuh menggunakan bor besi bertenaga tangan.
  • Oksigen terbatas: udara segar cukup untuk sekitar 30 menit menyelam.

Bom tersebut dirancang untuk meledak setelah beberapa jam menggunakan jam mekanik dan pemicu kimia (potasium).


Misi Militer: Serangan terhadap Kapal Perang Inggris (1776)

Pada bulan September 1776, Bushnell dan saudaranya Ezra (yang menjadi operator pertama) melakukan misi rahasia di Pelabuhan New York, yang saat itu diduduki oleh Inggris.

Target: HMS Eagle, kapal perang 64 meriam yang menjadi simbol kekuatan Angkatan Laut Kerajaan.

Operator (sering digantikan oleh tentara sukarela Ezra Lee) memasuki Turtle, menyelam di malam hari, dan berusaha mendekati HMS Eagle. Namun, misi gagal karena:

  • Kayu lambung kapal Inggris ternyata keras (mungkin logam), sehingga bor tidak bisa menembus.
  • Arus kuat membuat manuver sulit.
  • Waktu terbatas karena pasokan udara habis.

Akhirnya, bom dilepaskan dan meledak di tengah laut—tanpa merusak kapal, tetapi mengejutkan penjaga pantai.

Meskipun gagal secara militer, misi ini adalah pertama kalinya dalam sejarah manusia mencoba menyerang kapal dari bawah air.


Reaksi Militer dan Dukungan dari Para Pemimpin Bangsa

Meskipun banyak komandan militer skeptis, George Washington dan Benjamin Franklin mendukung proyek Bushnell. Franklin bahkan memberikan saran teknis, termasuk penggunaan listrik statis untuk peledak—ide yang sangat maju untuk zamannya.

Washington menyebut Turtle sebagai “mesin aneh tapi penuh harapan”, dan memahami potensinya sebagai senjata asimetris melawan Inggris yang lebih kuat.

Namun, karena keterbatasan teknologi, biaya tinggi, dan risiko besar, proyek ini tidak dilanjutkan secara luas. Turtle hilang selama evakuasi pasukan AS dari New York, kemungkinan tenggelam atau dihancurkan.


Inovasi Lain dan Kontribusi Ilmiah

Setelah Perang Revolusi, Bushnell tetap aktif dalam bidang militer dan teknik:

  • Mengembangkan ranjau laut pertama yang bisa diaktifkan secara mekanis.
  • Merancang sistem torpedo primitif yang dipicu oleh kontak.
  • Menjadi dokter militer selama sisa perang, menggabungkan minatnya pada sains dan kemanusiaan.

Ia juga menulis esai tentang dinamika fluida, hidrostatika, dan propulsi bawah air—konsep yang baru akan dieksplorasi secara penuh dua abad kemudian.


Kematian dan Pengakuan Terlambat

David Bushnell meninggal pada tahun 1824 di Warrenton, Georgia, dalam kemiskinan dan relatif tidak dikenal. Selama hampir seabad, kontribusinya nyaris dilupakan.

Baru pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sejarawan militer mulai mengenali pentingnya Turtle sebagai cikal bakal kapal selam modern. Replikanya dibuat oleh Angkatan Laut AS, Smithsonian Institution, dan museum-museum di seluruh dunia.

Pada tahun 1989, Angkatan Laut AS secara resmi menyatakan:

“David Bushnell adalah pelopor perang bawah air. Tanpanya, tidak akan ada USS Nautilus, tidak akan ada kapal selam nuklir, dan tidak akan ada strategi maritim modern.”


Warisan Abadi David Bushnell

Meskipun Turtle tidak pernah menenggelamkan kapal, dampaknya jangka panjang luar biasa:

🌊 Dalam Sejarah Militer

  • Turtle menjadi inspirasi bagi penemu seperti Robert Fulton (submarin Nautilus, 1800) dan Horace Lawson Hunley (CSS Hunley, Perang Saudara AS).
  • Prinsip penyelaman, propulsi, dan peledak bawah air yang ia uji masih digunakan dalam desain kapal selam modern.
  • Angkatan Laut AS mengakui Bushnell sebagai “Father of Submarine Warfare”.

🏛️ Penghormatan Modern

  • Replika Turtle dipamerkan di Submarine Force Library and Museum, Groton, Connecticut.
  • Patung Bushnell berdiri di depan Old Saybrook Historical Society.
  • Nama “Bushnell” digunakan dalam program pelatihan perang bawah air Angkatan Laut AS.
  • Kapal penelitian bawah air USNS David Bushnell (T-AGSE-1) diluncurkan dalam nama kehormatannya.

📚 Dalam Pendidikan

  • Kisah Turtle diajarkan dalam kurikulum sejarah AS, teknik, dan inovasi.
  • Dianggap sebagai contoh awal rekayasa sistem terpadu (integrated engineering design).

Kutipan Terkenal (Atributif) David Bushnell

“Jika kita tidak bisa mengalahkan mereka di atas air, mari kita serang dari bawah.”

“Keberanian bukan hanya bertarung di medan terbuka, tetapi juga berani menyelam ke yang tak diketahui.”

“Inovasi lahir dari kebutuhan, dan perang kadang memaksa manusia untuk mencipta yang mustahil.”


Kesimpulan: Sang Visioner di Bawah Ombak

David Bushnell bukan jenderal, bukan politisi, dan bukan tokoh publik. Ia adalah insinyur yang bekerja dalam diam, dengan anggaran kecil, dukungan terbatas, dan visi yang jauh melampaui zamannya.

Ia membuktikan bahwa perang bisa dimenangkan bukan hanya dengan kekuatan, tetapi dengan kecerdasan dan inovasi. Dengan satu kapal kayu kecil yang dikayuh oleh satu orang, ia membuka pintu menuju era di mana kapal selam bisa menjelajahi dasar laut, menghindari deteksi, dan membawa senjata nuklir.

Pada 10 November 2025, ketika kapal selam nuklir seperti USS Virginia atau Triomphant-class berpatroli di kedalaman samudra, mereka semua melanjutkan warisan dari seorang mahasiswa Yale yang, lebih dari 240 tahun lalu, berani berkata:

“Mari kita turun ke bawah—dan ubah cara dunia berperang.”

David Bushnell mungkin tidak memiliki monumen megah, tetapi setiap kali sebuah kapal selam menyelam, dunia mengingat namanya dalam diam.

Tinggalkan Balasan