9, Nov 2025
Georges Claude: Bapak Lampu Neon dan Pelopor Industri Gas Modern

Georges Claude adalah seorang ilmuwan, insinyur, dan pengusaha asal Prancis yang dikenal dunia sebagai penemu lampu neon dan pendiri perusahaan Air Liquide, yang hingga kini menjadi salah satu perusahaan gas industri terbesar di dunia.
Penemuannya pada awal abad ke-20 tidak hanya merevolusi teknologi pencahayaan, tetapi juga memberikan dasar bagi pengolahan gas industri yang sangat penting dalam bidang kimia, medis, dan manufaktur modern.


Kehidupan Awal

Georges Claude lahir pada 24 September 1870 di Paris, Prancis.
Sejak muda, ia menunjukkan minat yang besar terhadap fisika dan kimia, terutama dalam bidang gas dan listrik.

Ia belajar di École de Physique et Chimie Industrielles de la Ville de Paris, sebuah sekolah teknik bergengsi di Prancis, di mana ia mempelajari prinsip-prinsip dasar kelistrikan dan termodinamika yang kemudian menjadi landasan dari penemuannya.

Setelah lulus, Claude sempat bekerja sebagai insinyur listrik dan peneliti independen, melakukan berbagai eksperimen dengan gas, tekanan, dan suhu rendah.


Awal Karier: Penelitian Tentang Gas

Pada akhir abad ke-19, Georges Claude tertarik pada proses pencairan udara (liquefaction of air) — yaitu bagaimana mengubah udara menjadi cairan melalui pendinginan ekstrem.
Ia berhasil mengembangkan metode efisien untuk memisahkan oksigen dan nitrogen dari udara, yang menjadi dasar dari industri gas modern.

Bersama rekannya, Paul Delorme, ia mendirikan Air Liquide pada tahun 1902, perusahaan yang fokus memproduksi gas industri seperti oksigen, nitrogen, dan argon.
Perusahaan ini berkembang pesat dan masih menjadi raksasa global dalam industri gas hingga hari ini.


Penemuan Lampu Neon (1902–1910)

Penemuan paling terkenal Georges Claude adalah lampu neon, yang ia ciptakan berdasarkan hasil penelitian terhadap gas mulia (terutama neon, argon, dan helium).

Sekitar tahun 1902, Claude mulai bereksperimen dengan tabung gas bertekanan rendah yang dialiri listrik. Ia menemukan bahwa:

  • Ketika arus listrik dialirkan melalui gas neon, tabung akan memancarkan cahaya merah-oranye terang.
  • Warna cahaya berbeda-beda tergantung jenis gas: misalnya, argon memancarkan biru, dan helium memancarkan kuning.

Setelah beberapa tahun penyempurnaan, Claude mematenkan lampu neon pada tahun 1910, dan mempresentasikannya secara publik di Paris Motor Show (Salon de l’Automobile) pada tahun yang sama.
Lampu ciptaannya menarik perhatian besar karena menghasilkan cahaya terang dan indah dengan konsumsi listrik rendah serta daya tahan lama — jauh lebih efisien dibandingkan lampu pijar saat itu.


Komersialisasi Lampu Neon

Claude mendirikan perusahaan Claude Neon Lights untuk memproduksi dan menjual lampu-lampu neon secara komersial.

Pada 1912, ia mulai memasarkan lampu neon untuk reklame dan papan iklan di kota Paris.
Salah satu iklan neon pertama bertuliskan “Cinzano”, nama merek minuman beralkohol Italia, yang menarik perhatian karena bersinar terang di malam hari.

Sejak itu, lampu neon menjadi fenomena global:

  • 1920-an–1930-an: lampu neon menjadi simbol modernitas dan kemajuan teknologi di kota-kota besar seperti Paris, London, dan New York.
  • 1939: lampu neon bahkan digunakan secara besar-besaran di Pameran Dunia (World’s Fair) di New York.

Lampu neon karya Georges Claude tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga menjadi ikon budaya urban abad ke-20, terutama di dunia periklanan dan hiburan.


Penemuan dan Kontribusi Lain

Selain lampu neon, Georges Claude juga memiliki banyak kontribusi penting di bidang teknik dan industri, antara lain:

  1. Proses Pencairan Udara (Air Liquefaction Process)
    Ia mengembangkan sistem yang efisien untuk memisahkan gas dalam udara menjadi oksigen dan nitrogen cair — teknologi ini menjadi dasar produksi gas industri modern.
  2. Teknologi Pendinginan Laut (Ocean Thermal Energy Conversion / OTEC)
    Claude melakukan eksperimen untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu antara air laut permukaan dan air laut dalam.
    Pada tahun 1930, ia membangun pembangkit listrik OTEC pertama di Mata Atlán, Kuba, meskipun proyek itu akhirnya gagal secara ekonomi.
  3. Penelitian tentang Helium dan Gas Mulia Lainnya
    Ia juga mempelajari gas helium, argon, dan krypton, yang kemudian banyak digunakan dalam lampu, pendingin, dan teknologi ruang angkasa.

Kontroversi dan Masa Sulit

Meskipun sangat berjasa dalam dunia sains dan teknologi, Georges Claude juga mengalami masa kontroversial, terutama pada masa Perang Dunia II.
Ia dikenal sebagai pendukung rezim Vichy, yaitu pemerintahan Prancis yang bekerja sama dengan Jerman Nazi.

Setelah perang berakhir, pada tahun 1945, Claude ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena dianggap berkolaborasi dengan musuh.
Namun, hukumannya kemudian diringankan, dan ia dibebaskan pada awal tahun 1950-an setelah menjalani sebagian masa tahanannya.

Setelah bebas, Claude hidup tenang dan tidak lagi aktif dalam kegiatan industri.


Akhir Hayat

Georges Claude meninggal dunia pada 23 Mei 1960 di Saint-Cloud, Prancis, pada usia 89 tahun.
Ia meninggalkan warisan ilmiah yang sangat besar, meskipun reputasinya sempat ternoda oleh keterlibatannya dalam politik.


Warisan dan Pengaruh

Terlepas dari kontroversinya, pengaruh Georges Claude dalam dunia teknologi dan industri tetap sangat besar:

  • Lampu neon ciptaannya menjadi simbol kemajuan dan modernitas abad ke-20.
  • Air Liquide, perusahaan yang ia dirikan, kini menjadi salah satu perusahaan gas terbesar di dunia, beroperasi di lebih dari 80 negara.
  • Teknologinya tentang pemisahan gas dan energi laut menjadi dasar bagi banyak inovasi modern di bidang energi bersih dan industri kimia.

Bahkan hingga kini, lampu neon tetap menjadi ikon budaya populer, dari jalanan Paris hingga papan reklame di Times Square dan Tokyo.


Kesimpulan

Georges Claude adalah contoh klasik ilmuwan-penemu yang menggabungkan kreativitas, sains, dan bisnis.
Melalui penemuan lampu neon dan kontribusinya di bidang industri gas, ia mengubah wajah dunia modern — dari cara kita memproduksi oksigen industri hingga cara kota-kota bercahaya di malam hari.

Meskipun kehidupannya tidak lepas dari kontroversi politik, warisan ilmiahnya tetap abadi. Georges Claude pantas dikenang sebagai “Bapak Lampu Neon” dan salah satu tokoh besar dalam sejarah teknologi modern.

Tinggalkan Balasan