Hans von Ohain: Bapak Mesin Jet Modern dan Pionir Penerbangan Berkecepatan Tinggi
Di tengah era pesawat baling-baling yang masih mendominasi udara pada awal abad ke-20, muncul seorang ilmuwan muda Jerman yang bermimpi untuk menciptakan pesawat yang terbang tanpa baling-baling — dengan kecepatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Ia adalah Hans Joachim Pabst von Ohain, seorang fisikawan dan insinyur yang, dalam kesendirian dan ketidakpercayaan dari para ahli, merancang dan menguji mesin jet pertama di dunia yang benar-benar berhasil terbang.
Meskipun nama Frank Whittle dari Inggris sering disebut sebagai “bapak jet”, sejarah menunjukkan bahwa Hans von Ohain adalah orang pertama yang mengembangkan, membangun, dan menerbangkan pesawat bermesin jet secara praktis — jauh sebelum Whittle mendapatkan pengakuan luas. Pesawat Heinkel He 178 yang terbang pada 27 Agustus 1939, dengan mesin jet buatan von Ohain, menjadi titik balik dalam sejarah penerbangan modern.
Von Ohain bukan hanya seorang penemu — ia adalah visioner yang membawa dunia dari era propeler ke era supersonik. Ia adalah bapak mesin jet modern.
Biografi Singkat
| Nama Lengkap | Hans Joachim Pabst von Ohain |
| Tempat Lahir | Dessau, Sachsen-Anhalt, Kekaisaran Jerman (kini Jerman) |
| Tanggal Lahir | 14 Desember 1911 |
| Tanggal Meninggal | 13 Maret 1998 (usia 86 tahun) |
| Kebangsaan | Jerman → Amerika Serikat (naturalisasi, 1958) |
| Bidang Ilmu | Fisika, Teknik Aeronautika, Rekayasa Mesin |
| Pendidikan | Universitas Göttingen (Ph.D. dalam Fisika) |
| Perusahaan Utama | Heinkel Flugzeugwerke (Jerman), Wright-Patterson Air Force Base (AS) |
| Penemuan Utama | Mesin jet pertama yang berhasil terbang (1939) |
| Penghargaan Tertinggi | Charles Stark Draper Prize (1992), National Medal of Science (AS, 1991) |
Masa Kecil dan Pendidikan
Hans von Ohain lahir pada 14 Desember 1911 di Dessau, sebuah kota kecil di Jerman tengah, dalam keluarga akademis. Ayahnya adalah seorang profesor sejarah, dan ibunya berasal dari keluarga bangsawan. Sejak kecil, ia tertarik pada mesin dan terbang — sering membangun model pesawat dari kayu dan kertas.
Ia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan fisika. Pada usia 18 tahun, ia masuk Universitas Göttingen, salah satu pusat ilmu pengetahuan terkemuka di dunia, di bawah bimbingan Ludwig Prandtl, pelopor aerodinamika modern.
Pada tahun 1935, ia meraih gelar Ph.D. dalam Fisika dengan disertasi tentang “Theoretical and Experimental Studies of Boundary Layer Transition” — sebuah karya yang menjadi dasar pemahaman modern tentang aliran udara di sekitar sayap.
Namun, bukan teori yang menjadi fokusnya — melainkan aplikasi nyata.
Ide Revolusioner: Mesin Jet dari Kamar Kos (1933)
Pada tahun 1933, saat masih menjadi mahasiswa, von Ohain mengalami “epifani teknis” di sebuah kamar kos di Göttingen.
Ia membaca tentang kelemahan pesawat baling-baling: kecepatan terbatas, efisiensi rendah di ketinggian tinggi, dan getaran hebat. Ia bertanya: Apa yang terjadi jika kita meledakkan bahan bakar langsung di dalam udara, dan memanfaatkan dorongan gas panas untuk mendorong pesawat maju?
Ia menulis catatan pertama tentang mesin jet berbasis reaksi — prinsip yang sekarang dikenal sebagai turbojet:
“Bukan baling-baling yang mendorong pesawat, tapi aliran gas panas yang dikeluarkan dari belakang.”
Ia menggambarkan sistem sederhana:
- Kompresor menarik dan memampatkan udara.
- Udara dipadatkan lalu dicampur dengan bahan bakar.
- Campuran dibakar dalam combustor.
- Gas panas yang meledak dikeluarkan melalui nozel, menciptakan dorongan (thrust).
- Dorongan ini mendorong pesawat maju — tanpa baling-baling.
Ini adalah prinsip dasar mesin jet modern — yang sekarang digunakan di semua pesawat tempur, jet penumpang, dan roket.
Pengembangan dan Uji Coba Pertama (1936–1939)
Von Ohain tidak memiliki dana besar atau laboratorium besar. Ia mencari dukungan industri dan akhirnya menemukan Ernst Heinkel, seorang pembuat pesawat Jerman yang tertarik pada teknologi revolusioner.
Pada tahun 1936, Heinkel merekrut von Ohain untuk membangun mesin jetnya. Ia bekerja sama dengan insinyur Max Hahn dan tim kecil lainnya.
Mesin Pertama: HeS 1 (1937)
- Mesin uji pertama, tidak stabil, dan gagal.
- Von Ohain tidak menyerah.
HeS 3 (1938)
- Mesin yang berhasil: menghasilkan 1.100 pon dorongan.
- Diuji di laboratorium, dan terbukti stabil.
Penerbangan Dunia Pertama dengan Mesin Jet: 27 Agustus 1939
- Pesawat: Heinkel He 178
- Mesin: HeS 3b (buatan von Ohain)
- Pilot: Erich Warsitz
- Lokasi: Rostock-Marienehe, Jerman
✈️ Detil Penerbangan:
- Durasi: 8 menit
- Kecepatan: 600 km/jam (lebih cepat dari pesawat baling-baling tercepat saat itu)
- Ketinggian: 1.200 meter
- Penerbangan bersejarah pertama di dunia dengan pesawat bermesin jet
Ini terjadi dua tahun sebelum pesawat jet Inggris Gloster E.28/39 (dengan mesin Whittle) terbang pada 15 Mei 1941.
🌍 Fakta Penting:
He 178 adalah pesawat jet pertama di dunia yang terbang secara berawak — jauh sebelum pesawat jet Inggris atau Amerika.
Kontribusi dalam Perang Dunia II
Mesin jet von Ohain menjadi dasar bagi pesawat tempur Jerman tercanggih:
- Messerschmitt Me 262 — pesawat tempur jet pertama yang diproduksi massal (1944).
- Mesin Jumo 004 (berdasarkan desain HeS 3) menjadi mesin utama Me 262.
Meskipun pesawat-pesawat ini terlambat dan jumlahnya terbatas, mereka membuktikan bahwa jet adalah masa depan penerbangan militer.
Namun, von Ohain tidak menyukai penggunaan teknologinya untuk perang. Ia menyebutnya sebagai “tugas yang tidak diinginkan” — dan lebih tertarik pada potensi damai teknologi jet.
Pindah ke Amerika Serikat dan Karier di NASA
Setelah Perang Dunia II, von Ohain ikut dalam Operasi Paperclip — program rahasia AS untuk merekrut ilmuwan Jerman pasca-perang.
Pada tahun 1947, ia pindah ke Amerika Serikat dan bergabung dengan Air Force Research Laboratory di Wright-Patterson Air Force Base, Ohio.
Kontribusi di AS
- Menjadi kepala tim penelitian mesin jet lanjutan.
- Merancang mesin jet berkecepatan tinggi untuk pesawat eksperimental.
- Bekerja sama dengan General Electric dan Pratt & Whitney.
- Memberikan kontribusi teknis pada pengembangan mesin turbofan — versi modern dari mesin jet yang lebih efisien dan tenang.
Ia juga mengajar di universitas dan menulis puluhan makalah ilmiah. Ia menjadi warga negara AS pada tahun 1958.
Penghargaan dan Pengakuan
Meskipun ia adalah penemu pertama mesin jet yang berhasil terbang, von Ohain tidak menerima pengakuan luas selama beberapa dekade — karena Whittle dianggap sebagai “bapak jet” di Barat.
Namun, pada tahun 1980-an dan 1990-an, sejarah mulai menyesuaikan:
| Charles Stark Draper Prize | 1992 | Diberikan oleh National Academy of Engineering — penghargaan tertinggi di bidang teknik. Diberikan bersama Frank Whittle. |
| National Medal of Science | 1991 | Diberikan oleh Presiden George H.W. Bush — penghargaan ilmiah tertinggi di AS. |
| Inducted into the National Aviation Hall of Fame | 1989 | Salah satu dari sedikit ilmuwan asing yang diakui. |
| Julius Kruttschnitt Medal | 1983 | Dari Australian Academy of Technology and Engineering |
| Honorary Doctorates | Beberapa | Dari Universitas di Jerman, AS, dan Inggris |
Pada tahun 1992, ia dan Frank Whittle bersama-sama menerima Draper Prize — simbol pengakuan akhir bahwa keduanya adalah bapak mesin jet, tetapi von Ohain adalah yang pertama terbang.
Kehidupan Pribadi dan Gaya Hidup
Von Ohain dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, tenang, dan sangat fokus pada sains. Ia tidak suka publisitas, dan sering mengatakan:
“Saya tidak mencari ketenaran. Saya hanya ingin tahu: Bisakah ini bekerja?”
Ia menikah dengan Hildegard von Ohain, dan mereka memiliki dua anak. Ia tinggal di Dayton, Ohio, hingga akhir hayatnya, dan tetap aktif dalam riset hingga usia 80 tahun.
Ia juga seorang pemusik amatir — memainkan biola dan piano, dan menyukai seni serta literatur.
Warisan Abadi
1. Mesin Jet Modern
- Semua pesawat jet komersial (Boeing, Airbus), jet tempur (F-16, F-35, Rafale), dan bahkan roket luar angkasa menggunakan prinsip dasar turbojet yang dirancang von Ohain.
- Mesin jet modern adalah perkembangan langsung dari HeS 3b.
2. Revolusi Penerbangan Komersial
- Tanpa mesin jet, penerbangan lintas atlantik akan tetap memakan waktu 12–15 jam. Dengan jet, waktu tempuh menjadi 7–8 jam.
- Kapal terbang komersial seperti Boeing 707 (1958) dan Airbus A320 (1988) tidak mungkin ada tanpa teknologi von Ohain.
3. Pengaruh pada Teknologi Luar Angkasa
- Prinsip dorongan reaksi (thrust) yang digunakan dalam mesin jet adalah dasar dari roket ruang angkasa.
- NASA dan SpaceX mengandalkan prinsip yang sama.
4. Penghormatan di Dunia
- Patungnya berdiri di National Air and Space Museum, Washington D.C.
- Jalan “Hans von Ohain Drive” di Wright-Patterson Air Force Base.
- Museum Heinkel He 178 di Jerman memamerkan mesin aslinya.
- Hans von Ohain Award diberikan oleh Society of Automotive Engineers (SAE) untuk inovasi aeronautika.
Kutipan Terkenal
“Saya tidak tahu apakah orang akan menyebut saya penemu jet. Saya hanya tahu bahwa saya percaya pada ide itu — dan saya tidak menyerah.”
— Hans von Ohain
“Dorongan bukanlah sesuatu yang Anda lihat. Anda merasakannya. Dan ketika Anda merasakannya, Anda tahu bahwa Anda telah mengubah dunia.”
“Saya tidak ingin menjadi pahlawan perang. Saya ingin menjadi pahlawan kemajuan.”
Kematian dan Kenangan Terakhir
Hans von Ohain meninggal pada 13 Maret 1998 di Dayton, Ohio, pada usia 86 tahun, akibat komplikasi penyakit jantung. Ia dimakamkan di National Memorial Cemetery of the Pacific di Honolulu, Hawaii — karena ia ingin diingat sebagai seorang penemu, bukan sebagai bagian dari perang.
Ketika ia meninggal, New York Times menulis:
“Dia adalah pria yang diam, tapi suaranya menggema di langit seluruh dunia.”
Penutup
Hans von Ohain adalah contoh sempurna dari seorang ilmuwan yang berani bermimpi di tengah keraguan. Di sebuah Jerman yang sedang berada di ambang perang, ia memilih untuk mengejar teknologi yang akan mengubah cara manusia bergerak — bukan untuk kekuasaan, tapi untuk kemajuan.
Ia tidak pernah meminta pengakuan. Ia tidak pernah menulis memoar besar. Ia tidak pernah menghadiri pesta pemenang Nobel. Tapi ketika kita naik pesawat jet dari New York ke Tokyo, atau melihat F-35 terbang dengan kecepatan supersonik, kita sedang menikmati warisan dari seorang pria yang, pada tahun 1939, membuat sebuah mesin kecil di sebuah bengkel Jerman — dan membuka pintu ke langit baru.
Hans von Ohain bukan hanya penemu mesin jet. Ia adalah orang yang pertama kali membuat manusia terbang lebih cepat dari suara — dan tidak pernah kembali.
Ia tidak menciptakan kecepatan.
Ia menciptakan masa depan.

