8, Nov 2025
Karl Wilhelm Scheele – Kimiawan Jenius Penemu Banyak Unsur Penting

Sebelum era kimia modern berkembang seperti sekarang, ada seorang apoteker sederhana dari Swedia yang secara luar biasa berhasil menemukan banyak unsur kimia dan senyawa penting hanya dengan alat sederhana di tokonya.
Tokoh itu adalah Karl Wilhelm Scheele, ilmuwan yang sering disebut “The Hardest Working Chemist in History.”

Ia adalah penemu pertama gas oksigen, jauh sebelum Joseph Priestley dan Antoine Lavoisier, serta menemukan banyak zat penting lain seperti klorin, gliserol, hidrogen sianida, mangan dioksida, dan asam tartarat.
Sayangnya, meskipun jenius, hidupnya berakhir tragis akibat keracunan bahan kimia yang ia teliti sendiri.


Biografi Singkat

  • Nama lengkap: Karl Wilhelm Scheele
  • Tanggal lahir: 9 Desember 1742
  • Tempat lahir: Stralsund, Pomerania (kini bagian dari Jerman, saat itu wilayah Swedia)
  • Wafat: 21 Mei 1786
  • Kebangsaan: Swedia
  • Profesi: Kimiawan dan apoteker

Scheele lahir di keluarga pengrajin sederhana. Sejak kecil, ia menunjukkan rasa ingin tahu luar biasa terhadap bahan-bahan di sekitarnya.
Saat menjadi magang di apotek pada usia 14 tahun di Gothenburg, ia mulai bereksperimen sendiri menggunakan bahan obat dan peralatan laboratorium sederhana.

Tanpa pendidikan universitas formal, ia mengajarkan dirinya sendiri teori kimia, proses reaksi, dan metode analisis zat — menjadikannya salah satu ilmuwan otodidak paling brilian sepanjang masa.


Karier dan Kehidupan Ilmiah

Setelah menyelesaikan masa magangnya, Scheele bekerja di berbagai apotek di Swedia, termasuk di Malmö, Stockholm, dan Uppsala.
Di sela-sela pekerjaannya, ia melakukan eksperimen kimia setiap hari, terutama tentang gas, asam, dan reaksi pembakaran.

Pada tahun 1775, ia diangkat menjadi anggota Royal Swedish Academy of Sciences, meskipun ia bukan akademisi formal — bukti pengakuan besar terhadap hasil penelitiannya.

Beberapa tahun kemudian, ia membuka apotek sendiri di Köping, Swedia, di mana sebagian besar penemuan besarnya lahir.


Penemuan-Penemuan Besar Karl Wilhelm Scheele

Scheele tidak hanya dikenal karena satu penemuan, melainkan puluhan penemuan kimia mendasar.
Berikut beberapa di antaranya:


🧪 1. Oksigen (O₂)

Sekitar tahun 1772, Scheele berhasil memanaskan berbagai zat seperti kalium nitrat (KNO₃), mangan dioksida (MnO₂), dan perak karbonat (Ag₂CO₃), dan menemukan gas baru yang dapat mendukung pembakaran dan pernapasan lebih baik daripada udara biasa.

Ia menyebut gas ini “Feuerluft” (udara api).
Namun, laporannya baru diterbitkan pada 1777, dua tahun setelah Joseph Priestley menerbitkan penemuan yang sama pada 1775.
Akibatnya, Priestley dan Lavoisier lebih dikenal sebagai penemu oksigen, meskipun Scheele-lah yang menemukan terlebih dahulu.


☁️ 2. Klorin (Cl₂)

Pada tahun 1774, Scheele memanaskan mangan dioksida (MnO₂) dengan asam klorida (HCl) dan menghasilkan gas hijau kekuningan berbau tajam.
Ia menyebutnya “dephlogisticated muriatic acid.”
Baru beberapa dekade kemudian, Sir Humphry Davy menyadari bahwa gas itu adalah unsur baru dan menamainya klorin.

Penemuan ini menjadi dasar bagi industri desinfektan dan pemutih yang berkembang di abad ke-19.


🧂 3. Mangan (Mn) dan Mangan Dioksida

Scheele mempelajari bijih pyrolusite dan menemukan bahwa zat hitam di dalamnya adalah senyawa mangan dioksida (MnO₂), meski ia belum memisahkan logam murninya.
Beberapa tahun kemudian, Johan Gottlieb Gahn berhasil mengekstrak mangan logam berdasarkan temuan Scheele.


🧴 4. Gliserol

Ia juga menemukan gliserol (glycerin) dengan memanaskan campuran minyak zaitun dan oksida timbal.
Zat ini kini menjadi bahan utama dalam kosmetika, obat, dan industri makanan.


🍋 5. Asam Organik

Scheele mengisolasi dan meneliti berbagai asam organik alami yang sangat penting dalam kimia dan biokimia, di antaranya:

  • Asam tartarat dari anggur,
  • Asam laktat dari susu basi,
  • Asam sitrat dari lemon,
  • Asam malat dari apel,
  • Asam oksalat dari tanaman rhubarb.

Temuan-temuan ini membuka jalan bagi kimia organik modern.


☠️ 6. Hidrogen Sianida (HCN)

Scheele juga menemukan asam biru Prusia, yaitu hidrogen sianida, zat yang sangat beracun.
Ia mencatat baunya yang khas seperti almond pahit — dan ironisnya, zat ini kemungkinan turut memperpendek umurnya karena paparan berulang di laboratorium.


💎 7. Hidrogen Fluorida dan Hidrogen Sulfida

Ia mengidentifikasi asam fluorat (HF) dari fluorspar (CaF₂) dan hidrogen sulfida (H₂S) dari gas berbau busuk belerang.
Penemuan ini memperluas pemahaman tentang gas kimia dan reaksi asam-basa.


Peran dalam Sejarah Kimia

Karl Wilhelm Scheele hidup pada masa transisi antara kimia klasik dan kimia modern.
Ia bekerja masih dalam kerangka teori flogiston — teori lama yang menyebut bahwa semua benda yang terbakar melepaskan zat bernama phlogiston.

Namun, meskipun ia percaya teori itu, hasil-hasil eksperimennya justru membantah teori flogiston dan mengarah pada konsep oksidasi modern yang dikembangkan oleh Antoine Lavoisier.
Dengan kata lain, Scheele menjadi jembatan antara kimia kuno dan kimia ilmiah modern.


Kehidupan Pribadi dan Akhir Tragis

Scheele dikenal sebagai orang sederhana, pendiam, dan sangat tekun.
Ia bekerja di laboratorium kecil di apoteknya di Köping hingga larut malam, sering tanpa alat pelindung.
Sayangnya, kebiasaannya mencicipi atau mencium bahan kimia secara langsung membuatnya sering terpapar zat berbahaya.

Pada tahun 1786, dalam usia hanya 43 tahun, ia meninggal dunia — diduga karena keracunan kronis akibat paparan logam berat dan zat beracun seperti sianida dan arsenik.
Ironisnya, ia menikah hanya beberapa hari sebelum wafat dengan Anna Margaretha Hoyer, putri rekan apoteker.


Warisan Ilmiah

Warisan Scheele luar biasa besar:

  • Ia menemukan atau mengidentifikasi lebih dari 15 zat kimia baru.
  • Banyak teknik eksperimentalnya masih digunakan dalam laboratorium modern.
  • Ia dianggap penemu sejati oksigen, meskipun tidak mendapat pengakuan penuh semasa hidup.
  • Namanya diabadikan dalam berbagai penghargaan dan lembaga ilmiah di Swedia dan Jerman.

Selain itu, kreativitasnya dalam bereksperimen tanpa dukungan besar menjadi inspirasi bagi para ilmuwan muda di seluruh dunia.


Fakta Menarik

  • Scheele sering menghirup dan mencicipi hasil reaksinya untuk mengenali zat baru — kebiasaan yang kini dianggap sangat berbahaya.
  • Ia menemukan oksigen sebelum Priestley dan Lavoisier, tetapi laporannya terlambat diterbitkan.
  • Ia juga menemukan mangan dioksida, bahan yang digunakan dalam baterai kering modern.
  • Dalam catatan eksperimennya, ia menggunakan alat laboratorium buatan sendiri dari kaca dan tembikar sederhana.
  • Meski tidak terkenal semasa hidupnya, kini ia diakui sebagai salah satu kimiawan paling produktif dalam sejarah.

Kesimpulan

Karl Wilhelm Scheele adalah contoh nyata jenius ilmiah yang lahir dari kerja keras dan rasa ingin tahu, bukan dari kekayaan atau pendidikan formal tinggi.
Ia memberikan sumbangsih besar bagi dunia kimia melalui penemuan unsur-unsur penting dan teknik eksperimental baru, yang menjadi fondasi bagi kimia modern, farmasi, dan industri.

Meski hidupnya berakhir tragis, dedikasi dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuatnya diingat sebagai “penemu dalam bayangan” — ilmuwan hebat yang lebih memilih kebenaran ilmiah ketimbang popularitas.

Nama Scheele akan selalu dikenang sebagai salah satu pelopor kimia terbesar sepanjang masa.

Tinggalkan Balasan