Alexander Parkes – Penemu Plastik Pertama di Dunia
Dalam dunia modern, plastik telah menjadi bahan yang hampir tak terpisahkan dari kehidupan manusia — digunakan di hampir semua bidang, mulai dari industri, teknologi, hingga rumah tangga. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa awal mula revolusi plastik dimulai dari seorang penemu asal Inggris bernama Alexander Parkes.
Ia adalah penemu plastik sintetis pertama di dunia, yang dikenal dengan nama Parkesine. Penemuannya membuka jalan bagi perkembangan industri bahan sintetis dan menandai awal era baru dalam sains material.
Biografi Singkat
- Nama lengkap: Alexander Parkes
- Tanggal lahir: 29 Desember 1813
- Tempat lahir: Birmingham, Inggris
- Wafat: 29 Juni 1890
- Kebangsaan: Inggris
- Profesi: Penemu dan metalurgis (ahli logam)
Alexander Parkes lahir di Birmingham, pusat industri logam Inggris pada abad ke-19. Ia tumbuh dalam lingkungan yang kreatif dan penuh inovasi teknis. Sejak muda, Parkes bekerja di Elkington, Mason & Co., sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang elektroplating (pelapisan logam dengan listrik). Di sinilah ia mulai menunjukkan bakat luar biasa dalam eksperimen kimia dan metalurgi.
Awal Karier dan Penemuan Awal
Parkes sangat produktif dalam bidang penemuan. Sepanjang hidupnya, ia memiliki lebih dari 80 paten di berbagai bidang, termasuk:
- Proses pelapisan logam dengan listrik,
- Teknik peleburan logam,
- Bahan tahan air,
- Dan yang paling penting: penciptaan plastik sintetis pertama di dunia.
Pada awal kariernya di perusahaan Elkington, ia menciptakan metode baru untuk mengeraskan karet, serta teknik pelapisan logam dengan nikel dan perak yang kemudian digunakan secara luas di industri perhiasan dan peralatan rumah tangga.
Penemuan Parkesine – Plastik Pertama di Dunia
Puncak dari karya Alexander Parkes adalah penemuan Parkesine pada tahun 1856.
Apa itu Parkesine?
Parkesine adalah bahan plastik sintetis pertama di dunia, dibuat dari selulosa nitrat (nitrocellulose) yang dicampur dengan kamper dan pelarut organik.
Ketika dipanaskan, bahan ini menjadi lentur dan dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk, tetapi setelah dingin, ia mengeras seperti tanduk atau gading.
Dengan sifatnya yang ringan, kuat, dan dapat dicetak, Parkesine dianggap revolusioner pada masanya — sebuah bahan baru yang dapat menggantikan bahan alami seperti gading, tanduk, dan kulit penyu, yang waktu itu mahal dan sulit didapat.
Paten dan Pengakuan
Parkes menerima paten untuk Parkesine pada tahun 1862, dan memperkenalkannya secara publik pada Great International Exhibition di London pada tahun yang sama.
Ia bahkan memenangkan medali penghargaan karena bahan barunya dianggap “inovasi yang dapat mengubah masa depan industri.”
Perusahaan Parkesine Works
Terinspirasi oleh kesuksesan awalnya, Parkes mendirikan The Parkesine Company di Hackney, London, pada tahun 1866.
Perusahaan ini berusaha memproduksi Parkesine secara massal dan memasarkan plastik pertama di dunia.
Namun, meskipun ide dan bahannya luar biasa, produksi komersialnya gagal karena beberapa alasan:
- Biaya produksi sangat tinggi.
- Parkesine mudah retak dan rusak bila tidak diproses dengan benar.
- Parkes kurang berpengalaman dalam manajemen bisnis.
Akibatnya, perusahaan tersebut bangkrut hanya beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 1868.
Warisan dan Pengaruh
Meskipun usahanya gagal secara komersial, penemuan Parkes menjadi fondasi utama bagi industri plastik modern.
Peneliti lain, seperti John Wesley Hyatt di Amerika Serikat, kemudian mengembangkan ide Parkes dan menciptakan Celluloid — versi yang lebih stabil dan lebih murah dari Parkesine.
Dengan demikian, Parkes adalah pelopor sejati dunia plastik, dan semua inovasi plastik modern — dari PVC hingga polietilena — memiliki akar sejarah yang bermula dari karyanya.
Kontribusi Lain
Selain plastik, Alexander Parkes juga memberikan sumbangan besar dalam bidang lain:
- Ia menciptakan paduan logam baru untuk mencetak huruf dan pelat mesin.
- Mengembangkan bahan pelapis tahan air untuk kain dan kulit.
- Menemukan proses pengerasan karet alami untuk kebutuhan industri.
Parkes adalah contoh nyata dari penemu serba bisa yang menguasai banyak bidang teknik dan kimia praktis.
Kehidupan Pribadi dan Akhir Hayat
Alexander Parkes menjalani kehidupan yang sederhana meskipun karyanya mengubah dunia. Ia menikah dan memiliki beberapa anak, tetapi hidupnya diwarnai dengan kesulitan keuangan akibat kegagalan bisnis Parkesine.
Parkes meninggal dunia pada 29 Juni 1890 di Dulwich, London, dalam usia 76 tahun.
Meski sempat dilupakan, namanya kini dihormati sebagai “Bapak Plastik Modern.”
Fakta Menarik
- Parkes mulai bereksperimen dengan plastik ketika mencoba membuat bahan pengganti gading untuk bola biliar.
- Parkesine merupakan bahan pertama yang bisa dipanaskan dan dibentuk ulang — prinsip dasar dari semua plastik termoplastik modern.
- Dianggap sebagai salah satu penemu paling produktif dari era Revolusi Industri Inggris.
- Namanya diabadikan dalam beberapa museum dan pameran teknologi di Inggris.
Dampak Terhadap Dunia Modern
Penemuan Parkes mengubah arah sejarah industri dan teknologi. Dari Parkesine lahirlah seluruh keluarga bahan sintetis yang kini digunakan di:
- Industri otomotif,
- Elektronika,
- Konstruksi,
- Kesehatan dan kedokteran,
- Hingga kemasan sehari-hari.
Tanpa Parkes, dunia modern seperti yang kita kenal sekarang — penuh dengan barang plastik ringan, murah, dan serbaguna — mungkin tidak akan pernah ada.
Kesimpulan
Alexander Parkes mungkin bukan nama yang sepopuler Thomas Edison atau Alexander Graham Bell, tetapi kontribusinya sama besarnya. Dengan menciptakan Parkesine, ia meletakkan dasar bagi era plastik — bahan yang telah merevolusi cara manusia memproduksi, menyimpan, dan menggunakan barang.
Ia adalah contoh penemu sejati yang menggabungkan rasa ingin tahu ilmiah, keterampilan praktis, dan visi masa depan.
Warisan Parkes terus hidup di setiap benda plastik yang kita gunakan hari ini.

